kesehatan

Selasa, 03 Maret 2015

Bahaya Kutu Rambut dan Cara Menghilangkanya

Kutu Kepala
Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup di bagian kepala. Kutu betina mampu bertelur enam buah sehari. Telur ini selalu melekat dengan kuat pada rambut. Telur-telur ini akan menetas setelah kurang lebih 8 hari.
Banyak orang ingin tahu bagaimana bisa kita kenali 5 penyebab kutu rambut karena kutu ini mungkin berbeda jenis dengan kutu-kutu yang sering hinggap di tubuh binatang.
Anak-anak paling sering terkena kutu rambut karena anak-anak belum bisa merawat diri dengan benar. Para ahli memastikan kutu rambut mirip dengan kutu lainnya, yang membedakan hanyalah jumlah mulut penghisap yang mereka miliki.
Tidak semua kutu bisa dilihat dengan mata telanjang. Ada beberapa jenis yang memerlukan mikroskop jika Anda ingin melihatnya. Secara umum, kutu pada manusia berukuran 1-4 mm dengan kaki yang panjang dan warna tubuh kecoklatan atau hitam.

Berikut adalah 5 penyebab kutu rambut yang sering terjadi di sekeliling Anda :

Kutu
  1. Yang pertama adalah kebiasaan merawat diri yang kurang higienis : Kita tahu bahwa kutu tidak menyukai sabun dan zat kimia lainnya karena akan menghentikan kehidupan mereka, dengan kata lain membunuh mereka. Itulah sebabnya kita harus rajin merawat kebersihan badan juga rambut dari polusi, keringat dan debu dari sekitar dengan bersih. Jangan ada samphoo tersisa di rambut ketika Anda mencuci rambut. Kotoran di kepala akan mengundang kutu rambut hinggap disana.
  2. Cara kedua penyebab kutu rambut adalah dengan memperhatikan kebersihan kamar pribadi. Sprei, sarung bantal dan guling serta karpet yang kotor adalah penyebab datangnya kutu di sekitar kita. Bersihkan semua perlengkapan kamar tidur secara teratur dan panaskan hingga semua kuman dan kutu tidak lagi menempel disana. Selain itu bersihkan juga sisir rambut secara berkala menggunakan air panas. Panas akan membunuh kutu rambut.
  3. Penyebab munculnya kutu rambut yang ketiga adalah akibat salah memilih shampoo rambut yang berefek pada tumbuhnya ketombe. Jika ketombe tidak dibersihkan, makin lama akan semakin menumpuk dan menjadi sarang baru untuk si kutu rambut. Untuk itu perhatikan dengan baik jenis dan kegunaan samphoo agar sesuai dengan kebutuhan rambut kita.
  4. Penyebab munculnya kutu rambut di kepala kita yang keempat adalah karena salah gaul. Maksudnya adalah ketika kita bergaul dengan mereka yang malas membersihkan diri, otomatis kutu yang dimiliki oleh mereka akan ikut berpindah mencari sarang baru atau mengembangbiakkan telurnya di tempat baru, yaitu rambut kita. Percaya atau tidak, kutu rambut itu seperti menular. Buktinya adalah anak-anak paling sering mendapat kutu rambut karena tidak terlalu serius memperhatikan kebersihan tubuhnya.
  5. Penyebab yang terakhir adalah jangan menggunakan peralatan kebersihan tubuh seperti pakaian, topi, sisir atau kerudung secara bersama-sama karena bisa menyebabkan munculnya kutu rambut akibat kebersihannya yang kurang terjaga.

Ciri-ciri kutu pada rambut kepala kita :

ciri-ciri kutu pada rambut
  •  Gatal yang kuat pada permukaan kepala. Ini disebabkan oleh zat yang terkandung di dalam air liur kutu kepala.
  • Tanda-tanda merah pada permukaan kepala, leher dan belakang telinga. Tanda-tanda bengkak terlihat di belakang telinga.
  • Terdapatnya telur-telur kutu yang kecil. Ia nampak bersinar dan berwarna putih. Ia terlihat seperti ketombe tetapi tidak mudah dikeluarkan.
foto : ilustrasi
TRENDNEWS.co.id - Keloid merupakan sebuah gangguan kesehatan, dimana telah terjadi mutasi jaringan yang mengakibatkan pertumbuhan jaringan tersebut tidak semestinya atau abrnomal, banyak orang yang mengatakan keloid sebagai gejala daging tumbuh, karena memang tampak dari luar seperti sebuah benjolan daging yang tumbuh di kulit kita.
Bahaya Keloid Jika Tidak Diobati
Penyakit keloid pada dasarnya tidaklah berbahaya, bahkan penyakit keloid bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus dilakukan perawatan, namun beberapa kasus menunjukan, penyakit keloid yang tidak diobati akan sangat berbahaya, salah satu bahaya yang patut diwaspadai jika penyakit keloid tidak segera diobati adalah munculnya penyakit tumor jinak pada kulit, bahkan secara lebih lanjut tumor tersebut bisa berubah menjadi tumor ganas atau kanker.
Nah seperti apakah bahaya penyakit keloid jika tidak diobati itu? untuk menjawab rasa penasaran Anda tersebut, silahkan simak informasi berikut ini.
Bahaya Keloid Jika Tidak Diobati
1. Menyebabkan komplikasi keloid
Sejatinya penyakit keloid dapat sembuh dengan sendirinya, namun anggapan tersebut tidak bagi mereka yang mengalami penyakit keloid kerena keturunan atau genetik, pada penderita penyakit keloid keturunan, mereka akan memiliki mutasi jaringan yang lebih spesifik dari pada penderita keloid akibat kebiasaan buruk, bahkan pada penderita keloid karena keturunan tersebut apabila tidak diobati, maka akan sangat berbahaya sekali, karena bisa menimbulkan sebuah komplikasi, gejala komplikasi disebabkan karena lingkungan, makanan ataupun  jeringan yang bersifat neoplastik, sehingga jika komplikasi tersebut terjadi, maka akan menimbulkan penyakit berbahaya lainya menjadi muncul, seperti penyakit tumor jinak, tumor ganas dan bahkan kanker.
2. Menyebabkan gatal-gatal
Bahaya penyakit keloid jika tidak diobati yang pertama adalah menimbulkan gatal-gatal, gejala gatal pada area benjolan keloid disebabkan karena pada area tersebut mengalami alergi atau iritasi terhadap lingkungan, seperti karena jarang dibersihkan, selalu terkena sinar matahari, bahkan gatal-gatal tersebut juga dapat disebabkan karena keloid tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih besar lagi, sehingga jika pertumbuhan keloid ini lebih besar dan menyebar diseluruh bagian kulit, maka akan sangat berbahaya bagi kita.
3. Menyebabkan keturunan ikut menderita keloid
Bahaya penyakit keloid jika tidak diobati yang terakhir dan paling menakutkan adalah dapat menurunkan pada generasi berikutnya, hal tersebut memang sudah lumrah terjadi, karena pada dasarnya penderita akan menurunkan DNA yang sama untuk generasi atau keturunan berikutnya, akan tetapi apabila penyakit keloid dapat diobati dengan segera dan mendapatkan kesembuhan, bahaya penyakit keloid satu ini dapat dihindari secara lebih maksimal. Walaupun beberapa kasus menunjukan penyakit keloid tetap akan diturunkan kepada generasi berikutnya.
Itulah beberapa bahaya penyakit keloid jika tidak dirawat atau diobati sejak sedini mungkin. Agar bahaya-bahaya tersebut tidak terjadi pada Anda ataupun generasi berikutnya, maka akan sangat penting untuk dioba*ti sedini mungkin.

Sabtu, 28 Februari 2015

Menciptakan Pendidikan Berkualitas untuk Melahirkan SDM Berkualitas

| 21 March 2013 | 14:28Dibaca: 547   Komentar: 0   0
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang berguna bagi kehidupan manusia, baik dalam kehidupan sosial maupun dalam dunia pekerjaan. Tujuan utama dari pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Pendidikan berfungsi sebagai sebuah proses dimana seseorang dididik agar dapat memiliki kualitas moral dan keahlian yang nantinya akan berguna bagi kemajuan negara ini. Pendidikan adalah jembatan bagi seseorang untuk dapat memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk meningkatkan potensi seseorang agar dapat memasuki dunia pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya.
Namun, menurut saya, pendidikan di Indonesia saat ini tidak mencerminkan fungsi dan tujuan dari pendidikan yang sebenarnya. Kualitas pendidikan di negara ini harus lebih ditingkatkan, karena jika ingin menciptakan manusia-manusia yang berkualitas, bukankah pendidikan itu sendiri juga harus berkualitas? Bagaimana bisa pendidikan melahirkan manusia-manusia berkualitas jika pendidikan itu sendiri tidak memiliki kualitas yang memadai?
Sistem pendidikan yang berjalan selama ini seakan tidak memiliki makna. Murid-murid dijejali dengan berbagai mata pelajaran yang mungkin tidak mereka ketahui apa fungsi dan tujuannya. Setiap hari mereka mempelajari pelajaran-pelajaran yang ada agar dapat mencapai sebuah tujuan, yaitu untuk meraih nilai setinggi-tingginya. Padahal, tujuan dari pendidikan itu adalah untuk mempersiapkan mereka masuk ke dalam dunia kerja. Sebagian besar murid hanya memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan nilai yang tinggi, bukan bagaimana cara untuk meningkatkan potensi, bakat dan minat mereka yang nantinya akan berguna bagi dunia kerja.
Banyak murid-murid yang bingung dan lambat dalam menentukan ingin berprofesi sebagai apa mereka di masa depan. Sebagian besar diantara mereka baru mengenali bakat dan minat mereka saat duduk di bangku SMA. Bahkan lebih parahnya, ada yang baru menentukan profesi yang diinginkannya saat mendekati waktu pendaftaran kuliah. Mungkin hal inilah yang menjadi alasan mengapa SMA lebih banyak dicari dan diminati dibandingkan SMK. Walaupun tidak seluruhnya, banyak siswa-siswi SMA yang belum menemukan jati diri mereka yang sebenarnya. Sedangkan siswa-siswi SMK sudah menemukan jati diri, memiliki tujuan, dan mengetahui ingin menjadi apa mereka di masa depan.
Contoh nyata tentang keterlambatan pola pikir ini terjadi pada diri saya sendiri. Saya baru mengetahui potensi, bakat dan minat saya yang sesungguhnya saat duduk di bangku kelas 2 SMA. Hal ini terjadi karena selama ini saya hanya berpikir bagaimana cara agar dapat meraih nilai yang memuaskan dalam setiap mata pelajaran. Seandainya saja sebelum masuk ke SMA saya telah mengenali potensi, bakat dan minat tersebut, mungkin saya akan lebih memilih SMK daripada SMA. Karena menurut pendapat saya, SMK dapat mengasah potensi tersebut menjadi lebih tajam. Sedangkan, di SMA siswa-siswi dijejali dengan berbagai mata pelajaran yang tidak seluruhnya berguna bagi masa depan mereka.
Hal yang mengakibatkan keterlambatan pola pikir dalam menentukan profesi yang diinginkan ini terjadi karena sistem pendidikan yang salah. Pendidikan hanya menjejali murid-murid dengan berbagai mata pelajaran yang tidak semuanya berguna bagi mereka di dunia pekerjaan nanti. Sejak kecil, pikiran yang ditanamkan dalam otak mereka hanyalah untuk meraih nilai setinggi-tingginya. Potensi, bakat dan minat yang mereka miliki tidak dapat terasah lebih tajam karena mereka juga harus menguasai berbagai mata pelajaran diluar potensi, bakat dan minat mereka yang sebenarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, sistem pendidikan seharusnya dirubah dan dibetulkan. Pendidikan seharusnya tidak boleh memaksakan para murid untuk menguasai berbagai mata pelajaran yang bukan merupakan potensi, bakat dan minat mereka. Akan lebih baik jika jumlah SMK di negara ini ditingkatkan dan menambahkan jenis jurusan yang ada. Sehingga siswa-siswi SMP yang telah menemukan potensi mereka dapat langsung mengasah potensi itu di SMK. Dan jika mereka mau, setelah lulus mereka juga dapat mengasah potensi itu lebih tajam dengan masuk ke perguruan tinggi. Sedangkan siswa-siswi SMP yang belum mengetahui potensinya dapat masuk ke SMA dan mencari tahu lagi apa yang sebenarnya mereka inginkan. Dan setelah potensi itu telah mereka ketahui, mereka dapat masuk ke perguruan tinggi yang sesuai dengan potensi tersebut.
Sejak awal murid seharusnya juga diberi tahu apa tujuan dari pendidikan yang sebenarnya, untuk apa dan berfungsi sebagai apa mata pelajaran yang mereka pelajari, bagaimana penerapan mata pelajaran tersebut dalam kehidupan nyata dan profesi apa yang bisa dijalani dengan menguasai mata pelajaran itu. Dengan adanya hal-hal ini para murid pastinya akan memiliki gambaran dan bayangan tentang profesi seperti apa yang sebenarnya mereka sukai dan mereka inginkan. Dengan ini mereka juga dapat mengasah dan mengembangkan potensi mereka sejak kecil.
Selain sistem pendidikan yang berkualitas, untuk meningkatkan kualitas SDM juga dibutuhkan adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, antara lain:
Pemerintah. Di negara ini, banyak anak-anak kurang mampu yang cerdas dan berbakat, namun, sayangnya sebagian besar diantara mereka tak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Peran pemerintah di dalam dunia pendidikan ini adalah memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat meningkatkan potensi dirinya melalui pendidikan yang layak. Beasiswa dan dana pendidikan seharusnya lebih dioptimalkan untuk mereka yang kurang mampu.
Guru. Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh kualitas seorang guru. Guru seharusnya menyadari bahwa perannya adalah sebagai seorang guru. Dan guru juga harus menyadari bahwa profesinya sebagai guru bukan semata-mata hanya untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas murid yang dididiknya.
Murid. Sebagai seseorang yang memerlukan pendidikan, murid seharusnya sadar akan kewajibannya untuk belajar. Sebisa mungkin pendidikan itu dimanfaatkan agar dapat berguna bagi masa depan dan untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Deskripsi Awal
Prodi Pendidikan Biologi adalah salah satu dari dua prodi yang ada di Jurusan Biologi. Program Studi ini menyelenggarakan pendidikan biologi dengan tujuan menghasilkan lulusan dalam bidang pengajaran biologi untuk tingkat pendidikan dasar sampai menengah bahkan tinggi dengan kualifikasi sarjana pendidikan (S1) yang unggul, profesional, terampil, dan peka terhadap konservasi lingkungan dan sosial-budaya. Lulusan Program Studi Pendidikan Biologi juga dibekali keterampilan kepariwisataan pendidikan (bioeduwisata) dan kewirausahaan (bioenterpreneurship) serta pengelolaan bidang kependidikan.
Mengapa Memilih
1. Sumberdaya manusia / dosen memiliki latar belakang bergam terkait dengan biologi dan pendidikan biologi
2. Sarana perkuliahan representatif
3. Didukung sarana laboratorium biologi dan microteaching yang memadai serta kebun wisata pendidikan
4. Pembelajaran berciri pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS)
5. Mengembangkan bioedutainment yang berbasis PAKEM
6. Laboratorium Microteaching dilengkapi peralatan studio pembuatan media pembelajaran yang memberi peluang pada mahasiswa mengembangkan diri sebagai ahli media
7. Memiliki unit-unit kegiatan kemahasiswaan yang berbasis pada penelitian (green community), kewirausahaan (cempaka biofarm, rumah teduh, rumah anggrek, rumah daun), kemanusiaan (KSR PMI), religi (familia), pengembangan diri (jasmina study club), musik (biology music club), kepramukaan, mahapala
Kompetensi Lulusan
1. Kompetensi Lulusan
a. Kompetensi Utama
1) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang pendidikan biologi, dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah kependidikan biologi
2) Menguasai konsep teoritis bidang pendidikan secara umum dan konsep teoritis kependidikan biologi secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural khususnya dalam bidang kependidikan biologi
b. Kompetensi Pendukung
1) Mampu menyelenggarakan pembelajaran biologi menggunakan strategi inovatif yang berwawasan konservasi dalam suasana akademik yang demokratis.
2) Cerdas memilah dan memilih media dan alat evaluasi sesuai kurikulum yang diajarkannya dengan mengamalkan nilai konservasi dan menumbuhkan karakter peserta didiknya.
3) Mampu menjadi model bagi pembelajar sebagai warga negara yang religious, toleran, dan bertanggung jawab.
c. Kompetensi Lain
1) mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi
2) bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
Deskripsi Perkuliahan
Mendukung visi universitas dan fakultas menjadi program studi yang unggul di tingkat nasional dalam bidang kependidikan biologi dan mampu berkompetisi dalam skala internasional serta bermakna bagi masyarakat dengan mengembangkan subjek-subjek perkuliahan kependidikan/pedagogi dan ilmu biologi (botani, zoologi, bioteknologi, ekologi, dan lingkungan) berkarakter konservasi, diselenggarakan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), dan membekali mahasiswa agar mampu meneliti khususnya bidang penelitian pendidikan biologi
Cerita Alumni
1. Andis Rinjani Vicaningtyas (Angkatan tahun 2004, lulus Agustus 2008, IPK 3.24)
– Setelah lulus mengajar di Lembaga Bimbingan Belajar NEUTRON Yogyakarta untuk mata pelajaran Biologi kelas 3 SMP dan 1,2,3 SMA.
– KESAN : Belajar di Jurusan Biologi FMIPA Unnes dapat memberikan bekal sebagai pengajar yang berkualitas, dan mendapat skill bidang bioedutainment maupun pembuatan produk bioteknologi yang dapat diterapkan di luar kegiatan mengajar.
Kurikulum yang diterapkan mendukung penyelesaian studi tepat waktu.
Dosen-dosennya professional di bidangnya, sarana dan prasarana terutama laboratorium cukup memadai.
– PESAN : masih perlu penambahan koleksi perpustakaan dan peralatan laboratorium, dan penambahan materi praktikum yang mengikuti perkembangan IPTEK (berdasarkan pengamatan ybs sebelum lulus 3 tahun yang lalu). Kinerja dosen dalam pelayanan dan pembimbingan mahasiswa agar dipertahankan, atau bila memungkinkan dapat ditingkatkan.
2. Novi Nur Rahmawati (Angkatan tahun 2007, lulus Agustus 2011, IPK 3.46)
– Setelah lulus mengikuti Program SM3T (Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar dan Terdalam) dan ditempatkan di Aceh Besar, Kecamatan Seulimuem, SD 2 Tanoh Abee)
– KESAN : Belajar di Jurusan Biologi FMIPA Unnes sangat menyenangkan, banyak ilmu yang didapat, kompetensi dosen sangat mendukung kompetensi dan profesionalitas alumni di dunia kerja.
– PESAN : agar dapat diperbanyak mata kuliah yang berhubungan dengan laboratorium yang dapat menjadi bekal bagi lulusan di masa depan.
Kontak Kami
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi FMIPA UnnesGd. D6 Lt.1, Kampus Sekaran-Gunungpati-Semarang 50229. Telp. 024 8508033. Fax. 024 8508033. email: pbiounnes@rocketmail.com. website: biologi.unnes.ac.id

pendidikan kimia
Akreditasi
A (Amat Baik), berlaku hingga 2016
Gelar Lulusan
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Deskripsi
Bersama dengan Program Studi (Prodi) Kimia, Prodi Pendidikan Kimia berada di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Selain sara perkuliahan lainnya, prodi ini memiliki tujuh ruang laboratorium, yaitu Laboratorium Kimia Dasar, Lab. Bioorganik, Lab. Kimia Fisika, Lab. Kimia Analitik, Lab. Kimia Anorganik, Lab. Komputasi, dan Lab. Micro Teaching yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan multimedia sebagai sarana untuk pengembangan dan pembinaan keterampilan profesional kependidikan calon guru kimia. Instrumen modern di Laboratorium Kimia sebagai sarana peningkatan kompetensi profesional mahasiswa calon guru antara lain Gas Chromatography, Surface Area Analyzer, Atomic Absorption Spectrophotometer, Spectrophotometer Visible, Spectrophotometer UV-Vis, Rotary Vacuum Evaporator, Polarimeter, dan COD reaktor.
Mengapa Memilih Prodi Ini?
Program Studi Pendidikan Kimia S1 merupakan salah satu program studi favorit bagi calon mahasiswa dengan rasio keketatan pendaftar yang diterima : jumlah pendaftar = 1 : 19.
Sertifikat ISO 9001-2008 yang telah diterima merupakan garansi kualitas prodi ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa continuous quality improvement telah menjadi bagian dari semua aktivitas akademik pada masa sekarang dan mendatang.
Prodi ini terakreditasi A (Amat Baik) yang berlaku hingga 2016 berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) Pendidikan Tinggi .
Prodi senantiasa berupaya meningkatkan kualitas layanan dan sarana prasarana dengan meraih dana melalui berbagai Program Hibah Kompetisi tingkat nasional. Program Hibah yang telah diterima oleh Program Studi Pendidikan Kimia antara lain:
1. Program Hibah Kompetisi PGMIPABI 2010- 2013
2. Program Hibah Lesson Study 2009-2011
3. Program Hibah Kompetisi IMHERE B1 2009 – 2011
4. Program Hibah Kemitraan LPTK 2007
5. Program Hibah Kompetisi SP4 2006 – 2008
Reputasi lokal, regional, dan nasional telah ditorehkan oleh mahasiswa selama tiga tahun terakhir, antara lain Mahasiswa Berprestasi Unnes, keikutsertaan mahasiswa dalam lomba debat bahasa Inggris, Olimpiade Nasional MIPA PT, juara I Technopreneurship Pemuda , Pimnas, dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi.
Terdapat beberapa jenis beasiswa seperti Bidikmisi, PPA, BBM, Supersemar, dan lainnya
Untuk membangun jejaring kemitraan dan aksesibilitas bagi pendidikan yang bermutu, telah dilakukan kerja sama dengan mitra dalam negeri seperti pemerintah daerah provinsi/kota/kabupaten, pemerintah pusat, Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten (Pelaksanaan PPL, KKN, Penelitian, Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat), PT negeri/swasta (Semnas Bersama UNDIP, UNS, UNSOED, Forum Komunikasi Joglosemar, Forum Komunikasi Ketua Jurusan Kimia se-Indonesia, Forum Komunikasi LPTK, dll), BUMN/swasta/lembaga lainnya, serta organisasi profesi seperti HKI, ISPI, ICSI. Kemitraan dengan perguruan tinggi atau instansi di luar negeri seperti Pacific Coutries Social and Economic Solidarity Association of Turkey (PASIAD), Ningbo University, Macquaarie University Australia, Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia, Florida State University dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik dosen, PPL antarbangsa, pertukaran dosen dan mahasiswa baik secara personal maupun institusional, serta peningkatan kompetensi dosen di bidang riset dan publikasi karya ilmiah.
Program Studi Pendidikan Kimia memiliki satu jurnal cetak yaitu Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia (JIPK) dan satu e-journal yaitu Chemistry in Education (Chem In Ed) yang terbit dua kali per tahun.
Kompetensi Lulusan
Program studi ini menyiapkan calon pendidik di bidang kimia yang memiliki empat kompetensi utama, yaitu paedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Lulusan juga dipersiapkan mampu menjadi peneliti di bidang pendidikan kimia dan pengelola di lembaga pendidikan. Penguasaan kompetensi tersebut bertujuan agar mereka dapat berperan sebagai pendidik di bidang kimia dan memiliki bekal ilmu yang cukup di bidang kimia untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Selama kuliah, para mahasiswa selain dibekali hardskill, juga softskill melalui kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler.
Alumninya 80% berkecimpung di bidang pendidikan baik sebagai guru atau dosen di berbagai sekolah/PT, instruktur/widyaiswara di lembaga pendidikan dan pelatihan, birokrat ataupun sebagai pengelola lembaga pendidikan. Sebagian yang lain berkarya sebagai praktisi dan analis pada berbagai industri, peneliti di lembaga riset, teknisi di laboratorium, analis, bekerja bidang industri farmasi/industri lain, perbankan, serta wirausahawan.
Deskripsi Perkuliahan
Prodi ini diselenggarakan dengan masa studi 4 (empat) tahun atau (8 semester), namun sebagian mahasiswa mampu menempuh pendidikannya selama 3,5 tahun (7 semester). Kurikulum program studi Pendidikian Kimia S1 memiliki beban studi 144 SKS, meliputi 10 SKS Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), 34 SKS Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), 76 SKS Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), 14 SKS Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) dan, 10 SKS Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Sejak tahun akademik 2012/2013 Program Studi Pendidikan Kimia menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan konservasi dengan menawarkan 16 kompetensi utama, 4 kompetensi pendukung dan 2 kompetensi lainnya. Ketiga jenis kompetensi ini memungkinkan kompetensi sarjana lulusannya tidak terbatas pada aktivitas kependidikan melainkan juga mencakupi aktivitas lain di luar guru dan bidang Kimia.

Apa Itu Pendidikan Bela Negara

OPINI | 19 September 2014 | 11:04 Dibaca: 339    Komentar: 0    0




Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahananan Negara menjelaskan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Atas dasar tersebut, Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara bagi seluruh warga negara adalah hal yang penting dan tidak dapat ditawar lagi. Pendidikan Bela Negara dipandang relevan dan strategis, disamping untuk pembinaan pertahanan negara juga berguna untuk meningkatkan pemahaman dan penanaman jiwa patriotisme dan cinta tanah air. Jadi sudah sepatutnya kesadaran berbangsa dan bernegara yang dilandasi wawasan kebangsaan sejogyanya terus ditumbuhkembangkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam melaksanakan pembinaan kesadaran Bela negara, Kementerian Pertahanan(Kemhan) menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Bela Negara bagi organisasi kepemudaan, dan tokoh adat di seluruh wilayan Indonesia. Pendidikan kesadaran Bela Negara diberikan kepada kelompok agen perubahan di lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan dan lingkungan pemukiman. Pada Lingkungan Pendididkan, Pembinaan kesadaran bela negara diberikan kepada para Guru TK, SD, SMP dan SMA/sederajad. Dengan tujuan agar materi nilai-nilai Bela Negara dapat diintegrasikan dengan materi pelajaran yang diampu Para Guru di Sekolah.
Penguatan Kapasitas Dosen Kewarganegaraan, diberikan dengan tujuan  materi Bela Negara masuk dalam materi pendidikan kewarganegaraan sebagai materi wajib bagi Mahasiswa. Bimbingan Teknis  dan Pelatihan Bela Negara kepada para Mahasiswa, Pramuka, Menwa. Dengan  tujuan agar kesadaran bela Negara dapat disosialisasikan dan diinternalisasikan di lingkungannya masing-masing, sehingga nilai-nilai Bela Negara menjadi landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Di lingkungan Pekerjaan Pembinaan kesadaran Bela Negara diberikan kepada para Aparat/birokrat di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Pegawai BUMN/S, PJTKI. Dengan  tujuan agar kesadaran Bela Negara dapat disosialisasikan dan diinternalisasikan di lingkungannya masing-masing, sehingga nilai-nilai Bela Negara menjadi landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Di lingkungan pemukiman, pembinaan  kesadaran Bela Negara diberikan kepada para Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Ormas, Parpol, Seniman/Budayawan, dan lain-lain. Dengan  tujuan agar kesadaran bela Negara dapat disosialisasikan dan diinternalisasikan di lingkungannya masing-masing, sehingga nilai-nilai bela Negara menjadi landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kegiatan di dalam negeri, Pembinaan Kesadaran Bela Negara dilaksanakan di seluruh Provinsi Indonesia. Kegiatan di Luar negeri, dilaksanakan Pembinaan Kesadaran Bela Negara kepada Pengurus dan anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda. Kegiatan terpadu/terintegrasi di tingkat nasional, Pembinaan Kesadaran Bela Negara dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan Sail Indonesia, baik di wilayah pusat kegiatan Sail maupun pada kegiatan Lintas Nusantara Remaja Pemuda Bahari di atas KRI. Selain itu juga dilaksanakan secara terintegrasi pada kegiatan Hari Nusantara, Ekspedisi NKRI, Peningkatan Bela Negara bagi Pemuda Tingkat Nasional oleh Kemenpora, dan lain-lain.
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3: 2002). 

Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup. 

Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidkan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah allah di muka bumi, yang bersandar kepada ajaran Al-quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insane-insan kamil setelah proses berakhir. 

B. TUJUAN DAM FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang dominan dalam pendidikan, rasanya penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidika anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secarah utuh. 

Pendidikan agama islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai denagan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik manusia-manusia yang sempurna (insane kamil). Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.

Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ulama muslim.
  1. Menurut abdul rahman shaleh mengatakan mengatakan bahwa pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt, sekurang-kurangnya mempersiapklan diri kepada tujuan akhir, yakni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh secara total kepadanya.
  2. Menurut Imam Al-Gazali mengatakan ada dua tujuan utama yakni, membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan membentuk insane purna untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat.
  3. Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan islam, hasan lagulung mnjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau lebih tegasnya, tujuan hidup untuk menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt.

Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional.

Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan islam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan, baik pada zaman klazik, pertengahan maupun dewasa ini. Namun dapat difahami, bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama islam tersebut merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim umumnya untuk menciptakan suatu system pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Namun demikian berkembangnya pemikiran tentang tujuan pendidikan islam tidak pernah melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud. 

Oleh karena itu berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan diakhirat kelak.

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah Abdul Majid, dan Dian Andayani, dalam bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi, yakni sebagai berikut: 
  1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
  2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di akhirat.
  3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam.
  4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
  6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional.
  7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembangsecara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

C. PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional
Kita sebagai warga Negara Indonesia yang beriman dan bertakwa, patriotic (cinta tana air) menjadikan falsafah pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Sepakat bahwa pendidikana gama (khususnya islam) harus kita sukseskan dalam pelaksanaan pada semua jenis, jenjang, dan jalurnya. Sesuai dan sejalan dengan aspirasi bangsa seperti telah digariskan dalam tap-tap MPR, dan undang-undang telah menjabarkan aspirasi tersebut yang telah disetujui oleh DPR dan disahkan oleh presiden. Sehingga menjadi dasar yuridis nasional kita mengikat seluruh warga Negara Indonesia ke dalam satu system pendidikan nasional. 

Permasalahan yang perlu kita bahas adalah bagaimana cara pelaksanaannya agar pendidikan agama kita lebih berguna dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas unggul, lahiriah, dan batiniah. Berkemampuan tinggi dalam kehidupan akliah dan akidah serta berbobot dalam perilaku amaliah dan muamalah. Sehingga survive dalam arus dinamika perubahan sosial budaya pada masa hidupnya. Ketahanan mental sprtitual dan fisik berkat pendidikan agama kita benar-benar berfungsi efektif bagi kehidupan generasi bangsa dari waktu kewaktu.

Idealitas tersebut baru dapat terlakasana dengan tepat sasaran jika kita mampu melaksanakan strategi dasar yang berwawan jauh kemasa depan kehidupan bangsa, kehidupan yang dihadapkan kepada kemajuan ilmu dan teknologi canggih yang semakin sekularistik arahnya. 

Orientasi pendidikan agama islam ialah pendidikan ini secara tidak langsung mengharuskan kita untuk menyelenggarakan proses pendidikan nasional yang konsisten dan secara integralistik menuju kearah pencapaian tujuan akhir. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas unggul yang berkembang dan tumbuh di atas pola kehidupan yang seimbang antara lahiriah dan batiniah, antara jasmania dan rohaniah atau antara kehidupan mental spiritual dan fisik material. Dalam bahasa islam, membentuk insan kamil yang secara homeostatic dapat mengembangkan dirinya dalam pola kehidupan yang kahasanah fiddunnya dan khasanah fil akhirat terhindar dari siksaan api neraka, secara simultan tidak terpisah-pisah antara kedua unsurnya. 

Jalan menuju ketujuan itu, tidak lain adalah melalui proses pendidikan yang berorientasi kepada hubungan tiga arah yaitu hubungan anak didik dengan tuhannya, dengan masyarakat dan dengan alam sekitarnya.
  1. Hubungan dengan tuhannya menghendaki adanya konsepsi ketuhanan yang telah mapan dan secara pasti dijabarkan dalam bentuk norma-norma ubudiyah mahdzab yang awajib ditaati oleh anak didik secara syar’i.
  2. Hubungan dengan masyarakatnya memerlukan adanya aturan-aturan dan norma-norma yang mengarahkan proses hubungan antar sesame manusia bersifat lentur dalam komfigurasi rentangan tata nilainya, tapi tidak melanggar atau merusak prinsif-prinsif dasarnya yang absolute, dalam arti tidak cultural relativistik. Seluruh lapangan hidup manusia adalah merupakan arena di mana hubungan sosial dan inter personal terjadi sepanjang hayat, termasuk lapangan hidup iptek.
  3. Hubungan dengan alam sekitar menurut adanya kaida-kaida yang mengatur dan mengarahkan kegiatan manusia didik dengan bekal ipteknya dalam penggalian, pemanfaatan, dan pengolahan kekayaan yang menyejahterahkan kesadaran terhadap bahaya arus balik sanksi alam, akibat pengurasan habis-habisan terhadap kekayaan alam melebihikapasitas alamiahnya.

b. Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum 
Pendidikan secara kulturan pada umumnya berada dalam lingkup peran, fungsi dan tujuan yang tidak berbeda. Semuanya hidup dalam upaya yang bernaksud mengankat dan menegakkan martabat manusia melalui transmisi yang dimilikinya, terutama dalam bentuk transfer of knowledge dan transfer of values. 

Dalam konteks ini secara jelas juga menjadi sasaran jangkauan pendidikan islam, merupakan bagian dari system pendidikan nasional, sekalipun dalam kehidupan bangsa Indonesia tampak sekali eksistensinya secara cultural. Tapi secara kuat ia telah berusaha untuk mengambil peran yang kompetitif dalam setting sosiologis bangsa, walaupun tetap saja tidak mampu menyamai pendidikan umumn yang ada dengan otonomi dan dukungan yang lebih luas, dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara nyata.

Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan islam memiliki transmisispritual yang lebih nyata dalam proses pengajarannya disbanding dengan pendidikan umum, sekalipun lembaga ini juga memiliki muatan serupa. Kejelasannya terletak pada keinginan pendidikan islam untuk mengembangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta kepribadian. Karena itulah pendidikan islam memiliki beban yang multi paradigm, sebab berusaha memadukan unsure profane dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang. 

Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak dapat dipisahkan, karena perkembangan masyarakat islam, serta tuntutannyadalam membangun manusia seutuhnya (jasmani dan rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dicerna melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tidak hanya menggali dan mengembangkan sains, tetapi juga, lebih penting lagi yaitu dapat menemukan konsepsi baru ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga dapat membangun masyarakat islam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang diperlukan. 

c. Pendidikan Agama Dilembaga Sekolah
Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa sebagai karsa sila pertama pancasila, tidak dapat terwujud secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertaqwa terbentukmelakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya kehidupan beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup manusia baik dilingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di masyarakat. 

Keimanan dan ketakwaan tidaklah dapat terwujud tampa agama. Hanya agamalah yang dapat menuntun manusia menjadi manusia yang bertaqwa terhadap tuhan yang maha Esa. Hal ini tertuang dengan jelas dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna yang dalam bagi pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. 

Manusia taqwa adalah manusia yang secara optimal menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun sendiri mungkin melalui proses pendidikan yang juga diperankan oleh pendidikan agama dalam hubungan ini pendidikan agama berfungsi sebagai usaha membina kehidupan beragama melalui pendidikan disinilah letak fungsi yang dijalankan pendidikan agama dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya (insane pancasila) dan masyarakat Indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila), maka pendidikan agama berfungsi: 
  • Dalam aspek individual adalah untuk membentuk manusia yang percaya dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa.
  • Mebina warganegara Indonesia menjadi warga Negara yang baik sekaligus ummat yang taat menjalankan agamanya.

d. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik
Seseorang bayi yang baru lahir adalah makhluk Allah swt yang tidak berdaya dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk dapat melangsungkan hidupnya di dunia ini.

Maha bijak sana Allah swt yang telah menganugrahkan rasa kasih saying kepada semua ibu dan bapak untuk memelihara anaknya dengan baik tampa mengharapkan imbalan.

Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi dia anugrahi oleh Allah swt pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki keterampilandan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingnyabelajar menurut A. R. Shaleh dan Soependi Soeryadinata: anak manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa, kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya faktor belajar. 

Jadi pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.

Oleh karena itu masalah akhlak atau budi pekerti merupakan salah satupokok ajaran islam yang harus diutamakan dalam pendidikan agama islam untuk ditanamkan atau diajarkan kepada anak didik.

Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya itu, jelaslah bahwa dengan pendidikan islam kita berusaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik (berakhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama islam.

Oleh karena itu, pendidikan islam sangat penting sebab dengan pendidikan islam, orang tua atau guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk kepribadian yang utama yang sesuai dengan ajaran agama islam.

Pendidikan agama islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang menentukan untuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana menurut pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya sejak sejak kecil”. 

Oleh karena itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan nasional, pendidikan agama islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu pendidikan agama islam di Indonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.